Minggu, 09 Februari 2014

JURNAL

MEMPROSES ENTRI JURNAL (KK 119.04)
1.      Mengelompokkan Dokumen Sumber dan Menyiapkan Jurnal
·         Menjelaskan cara mengelompokkan dokumen sumber yang akan dientri kedalam jurnal.
·         Melakukan pengelompokkan dokumen sumber yang akan dientri kedalam jurnal
·         Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk entri jurnal
·         Mengidentifikasi dokumen sumber yang akan dientri ke dalam jurnal

a.      Pengantar
Proses pencatatan di dalam akuntansi diawali dengan adanya bukti transaksi. Bukti transaksi tersebut bersifat objektif dan dapat diuji kebenaannya.
Transaksi yang tersedia dalam perusahaan selama periode akuntansi mungkin berpengaruh terhadap penambahan atau pengurangan bermacam-macam jenis harta, utang, maupun modal. Efek dari transaksi ini terhadap ketiga kelompok pos neraca tersebut telah kita ketahui melalui persamaan akuntansi.

b.      Bukti untuk merekam transaksi
1.      Transaksi penjualan
Bukti-bukti yang pada umumnya digunakan untuk merekam transaksi penjualan terdiri dari:
-          Bukti utama: faktur (penjualan)
-          Bukti pendukung:
§  Surat persetujuan kredit (bila penjualan secara kredit)
§  Surat pengiriman barang
§  Surat muat (dari perusahaan pengangkutan bila barang tidak dikirim sendiri oleh perusahaan)

2.      Transaksi pembelian
Apabila perusahaan membeli barang, biasanya didahului pengiriman surat pesanan pembelian kepada pemasok. Setelah barang diterima dari pemasok, perusahaan akan memperoleh faktur (pembelian). Apabila perusahaan menggunakan sistem voucher , maka yang berfungsi sebagai:
-          Bukti utama : laporan penerimaan barang
-          Bukti pendukung : faktur dari pemasok, surat pesanan pembelian.

3.      Transaksi penerimaan kas
Pada perusahaan yang menjual barang secara tunai, misalnya toko-toko eceran, bukti penerimaan kas dapat berupa :
-          Nota kontan
-          Faktur penjualan tunai
Sementara itu, apabila perusahaan menjual barang secara kredit, maka pada saat terjadi penerimaan kas dari hasil penagihan piutang, sebaiknya dibuat bukti kas masuk. Bukti kas masuk ini dapat pula digunakan untuk penerimaan kas selain dari penagihan piutang, seperti penerimaan uang dari kredit bank. Apabila diterima uang dari penagihan, maka faktur penjualan dan dokumen pendukung diberi cap lunas.
4.      Transaksi pengeluaran kas
Apabila perusahaan menggunakan sistem voucher , maka voucher berfungsi sebagai bukti utama pengeluaran kas. Untuk keperluan pengawasan, apabila utang sudah lunas, maka voucher beserta bukti pendukung harus diberi cap lunas. Apabila perusahaan tidak menggunakan sistem voucher , maka sebagai bukti utama dapat digunakan tanda terima pembayaran dari pelanggan berupa kwitansi.

5.      Transaksi umum
Perusahaan dalam merekam transaksi yang bersifat umum, biasanya membuat bukti memorial. Misalnya membuat bukti memorial untuk transaksi pembebanan biaya depresiasi dan amortisasi. Walaupun semua tansaksi dapat dianalisis dan dicatat berdasarkan efeknya terhadap persamaan akuntansi, namun cara ini tidaklah praktis jika pencatatan transaksi dilakukan melalui persamaan akuntansi.
Untuk memperoleh informasi dan meringkas agar dapat menyusun laporan keuangan tepat pada waktunya, maka kita harus menyediakan catatan tersendiri mengenai jenis harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Media yang digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis, harus lengkap beserta penambahan dan pengurangan serta sisanya disebut perkiraan atau akun (account).
Cara pencatatan tentang penambahan dan pengurangan dalam sebuah akun (account) merupakan suatu cara yang disebut sistem akuntansi berpasangan (double entry system).

c.       Debit dan Kredit
Posisi debit dan kredit dalam akuntansi adalah kiri dan kanan, tergantung pada perkiraannya. Persamaan debit dan kredit pada dasarnya untuk melengkapi sistem akuntansi berpasangan (double entry account system). Secara keseluruhan, sistem akuntansi berpasangan akan mempengaruhi debit dan kredit.

3.Melakukan Pencatatan Dokumen Transaksi ke dalam Jurnal
·         Menganalisa akun-akun yang akan didebit dan kredit
·         Mengidentifikasi jumlah rupiah pada akun-akun yang akan didebit dan dikredit
·         Membedakan fungsi jurnal umum dan jurnal khusus
·         Melakukan pencatatan dokumen transaksi keuangan kedalam jurnal umum dan jurnal khusus

a.       Aturan Debit-Kredit dari Setiap Perkiraan atau Akun
Selengkapnya, aturan debit-kredit dalam sistem akuntansi berpasangan dapat dikemukakan sebagai berikut :

NO
Jenis Akun
Ketetangan
Saldo Normal
Bertambah
Berkurang
1
Harta (Assets)
Debit
Kredit
Debit
2
Utang (Liabilities)
Kredit
Debit
Kredit
3
Modal (Equity)
Kredit
Debit
Kredit
4
Pendapatan (Revenue)
Kredit
Debit
Kredit
5
Beban (Expense)
Debit
Kredit
Debit
6
Prive
Debit
Kredit
Debit

Soal !
1.      Berdasarkan transaksi dibawah ini, tentukanlah akun-akun yang harus di debit dan di kredit serta jumlah rupiahnya!
a.       Nova memulai usahanya dengan menginvestasikan uang tunai sebesar Rp 10.000.000,00 dan peralatan laundry senilai Rp 5.000.000,00.
b.      Dibeli tunai perlengkapan laundry seharga Rp 1.500.000,00
c.       Dibeli tunai peralatan kantor seharga Rp 1.000.000,00
d.      Diselesaikan pekerjaan laundry sebesar Rp 600.000,00. Jumlah tersebut difakturkan untuk ditagih.
e.       Diterima hasil pendapatan pekerjaan laundry sebesar Rp 1.500.000,00
f.       Dibayar biaya listrik, air, dan telepon sebesar Rp 1.200.000,00
g.      Nova mengambil uang sebesar Rp 1.000.000,00 untuk keperluan pribadinya.
h.      Dibayar angsuran hutang sebesar Rp 500.000,00
i.        Diterima pembayaran tagihan atas langganan sebesar Rp 2.500.000,00
j.        Dibayar gaji karyawan untuk bulan Januari sebesar Rp 3.500.000,00.

Penyelesaian:
No
Akun yang harus didebit
Akun yang harus dikredit
Nama Akun
Jumlah (Rp)
Nama Akun
Jumlah (Rp)
a.




b.




c.




d.




e.




f.




g.




h.




i.




j.





Kode Akun
Penentuan klasifikasi rekening selalu diikuti pengkodeannya. Kode akun bermanfaat dalam hal pengarsipan (memyimpan dan mengambil kembali). Dalam hal ini petugas tidak perlu mengingat nama, melainkan cukup kodenya saja yang sudah disusun dengan sistematika tertentu.
Beberapa jenis sistem pemberian kode akun adalah sebagai berikut :
1.      Sistem Numerical
Sistem numerical adalah cara pemberian akun dengan menggunakan nomor (angka). Pemberian nomor sebaiknya berurut agar mudah diingat dan mudah dimengerti hubungan yang satu dengan yang lain.
Sistem numerical ini terbagi atas :
a.       Kode Kelompok
Kode kelompok yaitu cara pemberian kode akun dengan memberikan angka tertentu pada kelompok golongan dan jenis akun. Jika akun diberi kode tiga kelompok, angka pertama menujukkan kelompok angka kedua menunjukkan golongan, dan angka ketiga menunjukkan jenis akun.
                                          x          x          x         
Kelompok akun
Golongan akun
Jenis akun
Contoh :
Kas            111
Angka pertama artinya kelompok aktiva
Angka kedua artinya golongan aktiva lancar
Angka ketiga artinya jenis akun kas
                        Masing-masing kelompok dapat dibagi dalam beberapa golongan, misalnya kelompok aktiva, dibagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar / tetap.
b.      Kode blok
Kode blok yaitu cara pemberian kode rekening dengan menyediakn satu blok angka untuk setiap kelompok rekening. Pada penyusunan kode akun dengan metode blok, angka tertentu dicadangkan untuk klasifikasi tertentu. Misalkan dari akun-akun, dibuat blok-blok sebagai berikut :
01 s/d 20               aktiva lancar
21 s/d 25               investasi jangka panjang
26 s/d 30               aktiva tetap
31 s/d 35               utang lancar
36 s/d 40               utang jangka panjang
41 s/d 45               modal
46 s/d 50               pendapatan
51 s/d 60               beban-beban
No Kode
Nama Akun
                    1
Kas
2
Piutang
21
Investasi Saham PT. X
22
Investasi Saham PT. A
26
Tanah
27
Gedung
31
Utang dagang
36
Utang bank
41
Modal Saham
46
Penjualan
47
potongan penjualan
51
Beban penjualan
52
Beban adm dan umum

2.      Sistem desimal
Sistem desimal adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan angka 10 unit dari 0 sampai 9. Masing-masing angka/digit menunjukkan kelompok, golongan, dan jenis rekening.
Rekening dibagi dalam 10 rubrik. Tiap rubrik dibagi menjadi 10 golongan dan tiap golongan dibagi menjadi 10 rekening.
            Contoh :
1                    = harta
1.0              = Harta lancar
1.0.1        = kas
1.0.2        = piutang dagang
1.2.1          = Harta tetap
1.2.2        = tanah
1.2.3        = kendaraan
5          = Biaya/beban
5.0       = Biaya penjualan
5.0.1    = biaya gaji salesman
5.0.2    = biaya iklan

3.      Sistem Memonic
Sistem memonic adalah pemberian kode akun dengan menggunakan simbol kelompok dan singkatan huruf awal dari akun yang bersangkutan.
Contoh :
Nama Akun                                                     Kode
Aktiva lancar                                                   AL.
            Kas                                                      Al. K.
            Piutang dagang                                   Al. PD
            Surat berharga                                     Al. SB
Hutang Lancar                                                            UL.
            Hutang wesel                                      Ul. UW
            Hutang dagang                                   Ul. UD
Pendapatan                                                     P
            Pendapatan Jasa                                  P.J
            Pendapatan komisi                              P.K
            Penjualan                                             P.Pjl.

4.      Sistem Kombinasi Huruf  dan Angka
Sistem kombinasi huruf dan angka yaitu pemberian kode akun dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka. Huruf menunjukkan kelompok dan angka menunjukkan golongan jenis akun.
Contoh :
Kas                                          A   0   1
Piutang usaha                          A   0   2
Kelompok aktiva
Golongan A. Lancar
Jenis akun


Hutang usaha                                              B   0    1
Kelompok Hutang
Golongan H. Jangaka pendek
Jenis akun

Bukti transaksi dalam perusahaan, pada umumnya sangat banyak dan beraneka ragam. Maka, terlebih dahulu dibuatkan catatan dengan cara yang sistematis agar lebih efisien dan mengurangi kemungkinan kecil kesalahan pencatatan. Buku untuk mencatat semua bukti transaksi ini disebut jurnal atau buku harian.
Dalam sistem akuntansi manual, peranan buku jurnal sangat penting, karena jurnal merupakan catatan akuntansi pertama (book of original entry) yang dibuat secara kronologis (menurut urutan waktu transaksi).
Jurnal umum
1. Defenisi Jurnal Umum
Jurnal umum adalah : Pencatatan pertama transaksi keuangan yang dilakukan secara sistematis dan kronologis dengan menyebutkan akun didebit dan di kredit.
      2. Fungsi Jurnal Umum
1.      Fungsi Historis
   Yaitu pencatatan setiap bukti transaksi dilakukan secara urut berdasarkan tanggal terjadinya transaksi
2.      Fungsi Pencatatan
Yaitu untuk mencatat keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu.
3.      Fungsi Analisis
Yaitu setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan hasil analisis dari bukti-bukti transaksi hingga jelas letak debet/ kredit perkiraan beserta jumlahnya.
4.      Fungsi Instruktif
Artinya, pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi perintah untuk melakukan posting atau memindahkan debet/ kredit ke dalam buku besar.
5.      Fungsi Informatif
Artinya, jurnal dapat memberikan informasi/ pemberitahuan mengenai transaksi yang terjadi.

3. Bentuk Jurnal Umum
Nama Perusahaan
                                                        JURNAL UMUM                                      Hal : .….(7)
Tgl
No Bukti
Akun/Ket
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

























Keterangan kolom :
  1. Kolom Tgl                   : Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
  2. No. Bukti                    : Diisi nomor surat bukti transaksi
  3. Kolom Keterangan      : Diisi dengan nama akun
  4. Kolom Ref                  : Diisi dengan nomor kode akun ketika posting ke buku besar
  5. Kolom Debit               : Diisi dengan jumlah uang disisi debit
  6. Kolom kredit               : Diisi dengan jumlah uang disisi kredit
  7. Hal                              : Halaman jurnal yang bersangkutan

FAKTA
Berikut transaksi yang terjadi pada Salon Rahmi pada bulan Mei
1/5 2007      Rahmi memulai usaha Salon dengan menginvestasikan uang tunai Rp. 20.000.000, sebagai modal awal
4/5               Dibeli shampoo, obat keriting, maka up Rp. 1.600.000,- secara tunai dari toko Anda
6/5               Membeli peralatan senilai Rp. 15.000.000,- dari Toko Satria baru dibayar Rp. 5.000.000,- sisanya kemudian
10/5             Diterima hasil salon Rp. 1.000.000,-
13/5             Dibayar rekening listrik Rp. 500.000,-
14/5             Diselesaikan pekerjaan salon senilai Rp. 3.500.000,- baru diterima pembayarannya Rp. 2.500.000,-
15/5             Dibayar angsuran utang senilai Rp. 2.000.000,-

PROSEDUR
Cara mencatat transaksi ke dalam jurnal umum
  1. Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal
  2. Isilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi
  3. Tulislah nama akun yang mengalami perubahan pada kolom keterangan/ kolom akun. Akun yang didebit ditulis terlebih dahulu rapat ke garis kolom bukti baru disusul menulis akun kredit yang ditulis menjorok ke kanan, sehingga kesua akun tidak sejajar. Tambahan keterangan singkat dari transaksi ybsk.
  4. Isilah kolom Debit dan Kredit dengan jumlah uang yang terlibat dalam transaksi
4. Mencatat transaksi ke Jurnal Umum
Catatlah transaksi yang terjadi pada Salon Rahmi ke dalam jurnal umum
SALON RAHMI
                                                        JURNAL UMUM                                   Hal : 1
Tgl
Ket
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
2007




1 Mei
Kas

20.000.000


         Modal Rahmi


25.000.000

(penanaman modal awal)       








4
Perlengkapan salon

1.600.000


            Kas


1.600.000

(membeli perlengkapan)



6
Peralatan salon

15.000.000


            Kas


5.000.000

            Utang Usaha


10.000.0000

(membeli peralatan kredit)



10
Kas

1.000.000


            Pendapatan salon


1.000.000

(menerima hasil usaha)



13
Beban listrik

500.000


            Kas


500.000

(membayar listrik)



14
Kas

2.500.000


Piutang

1.000.000


            Pendapatan


3.500.000

(menerima hasil usaha)




15

Utang usaha


2.000.000


            Kas


2.000.000

(membayar utang)




Tugas!
Soal 1
Transaksi selama bulan Desember 2009 pada Salon RIRIN
            1/12     Ririn memulai usaha salon dengan menginvestasikan uang tunai Rp. 10.000.000,- dan peralatan Rp.3.000.000,- sebagai modal awal
            2/12     Dibeli shampoo, obat kriting, make up Rp. 1.000.000,- secara kredit dari toko Akbi
            3/12     Perusahaan membeli peralatan senilai Rp. 5.000.000,- dari Toko Angkasa dibayar Rp. 1.500.000,- sisanya kemudian
            5/12     Diterima hasil salon Rp. 800.000,-
            9/12     Dibayar angsuran utang senilai Rp. 3.200.000,- kepada Toko Angkasa
            11/12   Diselesaikan pekerjaan salon senilai Rp. 2.300.000,- baru diterima pembayarannya Rp. 850.000,-
            13/12   Dibayar rekening air dan listrik Rp. 1.200.000,-
            14/12   Ririn mengambil uang untuk keperluan pribadi senilai Rp. 900.000,-
            15/12   Dibayar gaji karyawan Rp. 1.900.000,-
            19/12   Diterima hasil salon Rp.1.000.000,-
            24/12   Diterima pekerjaan rias pengantin senilai Rp. 6.000.000,- dengan uang muka Rp. 850.000,-
            26/12   Dibayar transportasi Rp. 1.400.000,-
            30/12   Diterima hasil usaha Rp. 950.000,-

Diminta: Catatlah transaksi diatas pada jurnal umum,,!!

Soal 2

PT. ABADI yang dimiliki oleh Bapak Kurnia pada tanggal 1 Januari 2008 memiliki:
HARTA
Kas
Rp. 23.000.000,00

Piutang usaha
Rp.   7.800.000,00

Perlengkapan
Rp.   1.800.000,00

Peralatan
Rp.   8.800.000,00
HUTANG
Hutang Dagang
Rp.   4.000.000,00
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada PT. ABADI selama bulan Januari 2008:
2 Jan
Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp. 1.200.000,00 secara tunai
3 Jan
Dibayar hutang kepada kreditur sebesar Rp. 2.500.000,00 atas transaksi yang terjadi bulan lalu
5 Jan
Diserahkan jasa kepada langganan sebesar Rp. 4.800.000,00, namun pembayarannya masih ditangguhkan
7 Jan
Dibeli peralatan seharga Rp. 5.800.000,00 secara kredit
8 Jan
Diterima piutang sebesar Rp. 3.000.000,00 atas transaksi yang terjadi bulan lalu
10 Jan
Diterima pendapatan jasa dari langganan sebesar Rp. 2.200.000,00 secara tunai
12 Jan
Dibayar sewa ruangan sebesar Rp. 1.200.000,00
13 Jan
Dibayar tagihan listrik untuk bulan Januari sebesar Rp. 500.000,00
15 Jan
Dibayar gaji karyawan untuk tengah bulan peratama sebesar Rp. 1.000.000,00
19 Jan
Diterima pendapatan jasa dari langganan secara tunai sebesar Rp. 2.700.000,00
20 Jan
Dibayar hutang sebesar Rp. 1.000.000,00
23 Jan
Dibeli peralatan sebesar Rp. 4.800.000,00, dibayar tunai sebesar Rp. 2.800.000,00 dan sisanya secara kredit
24 Jan
Dibayar beban asuransi sebesar Rp. 2.400.000,00
28 Jan
Bapak kurnia mengambil kas perusahaan sebesar Rp. 300.000,00 untuk kepentingan pribadinya
30 Jan
Dibayar gaji karyawan untuk tengah bulan kedua sebesar Rp. 1.000.000,00
31 Jan
Perlengkapan yang masih tersisa adalah sebesar Rp. 700.000,00
31 Jan
Peralatan disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan

Diminta: Catatlah transaksi diatas pada jurnal umum,,!!

Soal 3
Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada TOKO CENDLI pada bulan November 2008:
1 Nov
Tn. Angga menyetorkan uang tunai sebesar Rp.15.000.000,00 dan gedung sebesar Rp. 20.000.000,00 sebagai modal awal
2 Nov
Pembelian barang dagang dari toko Kencana sebesar Rp. 6.000.000,00, syarat 3/10, n/30
3 Nov
Pengiriman kembali barang kepada Toko Kencana karena tidak sesuai dengan pesanan sebesar Rp.1.000.000,00
5 Nov
Pembelian peralatan seharga Rp. 8.800.000,00 dan perlengkapan Rp. 800.000,00 secara kredit
7 Nov
Dijual barang dangang kepada Toko Untung Rp. 2.000.000,00, syarat pembayaran 2/10, n/30
9 Nov
Dijual barang dagang secara tunai kepada Ny. Ani sebesar Rp. 1.000.000,00
11 Nov
Dijual barang dagang kepada Toko Sukma sebesar Rp. 5.000.000,00, syarat 2/10, n/30
12 Nov
Pelunasan hutang atas transaksi yang terjadi pada tanggal 2 Nov
14 Nov
Pembelian barang dagang dari Toko Agung sebesar Rp. 4.000.000,00 secara tunai
15 Nov
Dibayar beban iklan sebesar Rp. 200.000,00
17 Nov
Dibayar gaji karyawan untuk tengah bulan pertama Rp.400.000,00
18 Nov
Diterima piutang dari Toko Sukma atas transaksi yang terjadi pada tanggal 11 November
20 Nov
Diterima pelunasan putang dari Toko Untung atas transaksi yang terjadi tanggal 7 Nov
22 Nov
Diterima pendapatan komisi atas penjualan gedung sebesar Rp. 2.000.000,00
24 Nov
Tn Angga mengambil kas perusahaan sebesar Rp.1.000.000,00 untuk kepentingan pribadinya
25 Nov
Dibayar biaya asuransi sebesar Rp. 1.200.000,00
26 Nov
Dibeli barang dagang sebesar Rp. 5.000.000,00 dari Toko Maju, Syarat 2/10, n/30
26 Nov
Djual barang dagang seharga Rp. 2.500.000,00 kepada PD Makmur, Syarat 3/10,n/30
27 Nov
Dibayar hutang sebesar Rp. 3.000.000,00
28 Nov
Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp.800.000,00
29 Nov
Dibayar hutang kepada Toko Maju atas transaksi yang terjadi tanggal 26 Nov
30 Nov
Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 800.000,00
30 Nov
Perlengkapan yang telah terpakai adalah sebesar Rp. 1.000.000,00
30 Nov
Peralatan disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan
30 Nov
Gedung disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan

Diminta: Catatlah transaksi tersebut diatas pada jurnal umum,,!!

Jurnal Khusus
a.      Defenisi Jurnal Khusus
Adalah jurnal yang mencatat kelompok transaksi yang sejenis.
            Penggunaan jurnal khusus tidak sama pada setiap perusahaan, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dibuat pada perusahaan terdiri dari :
1.      Jurnal penjualan
2.      Jurnal pembelian
3.      Jurnal penerimaan kas
4.      Jurnal pengeluaran kas
5.      Jurnal umum atau jurnal memorial

1.      Jurnal Penjualan
Jurnal ini hanya digunakan untuk penjualan barang dagang secara kredit. Sumber pencatatan diambil dari bukti transaksi faktur penjualan (sales invoice) yang berisi informasi tentang tanggal penjualan, nomor faktur, nama pelanggan, jumlah rupiah penjualan, dan syarat kredit. Penjualan secara tunai dicatat di dalam jurnal penerimaan kas.
Sebagai gambaran selengkapnya, kita ikuti prosedur pencatatan dalam jurnal penjualan berikut ini:
1 Okt 2005      dijual barang dagangan kepada Toko Bahagia seharga Rp 4.000.000 dengan no.faktur 01/PJ/05.
10 Okt 2005    dijual barang dagang kepada Fa.Maju seharga Rp 5.600.000,00 dengan no.faktur 02/PJ/05.
20 Okt 2005    dijual barang dagang dengan no.faktur 03/PJ/05 seharga Rp 5.000.000 kepada UD.Kupitan.
25 Okt 2005    dikirimkan faktur nomor 04/PJ/05 beserta barang dagangan kepada Toko Selamat sebesar Rp 6.400.000,00.
Penyelesaian :
Pencatatan dalam jurnal penjualan sebagai berikut :
Jurnal Penjualan
Bulan Oktober 2005

Halaman 1
Tanggal
Nomor Faktur
Nama Debitur
Ref
Jumlah (Rp)
2005





Okt
1
01/PJ/05
Toko Bahagia

4.000.000,00

10
02/PJ/05
Fa. Maju

5.600.000,00

20
03/PJ/05
UD.Kupitan

5.000.000,00

25
04/PJ/05
Toko Selamat

6.400.000,00





21.000.000,00

2.      Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit, baik pembelian barang dagang maupun pembelian aktiva lainnya. Sebagai bukti pembelian barang dagang yang dilakukan, kita menerima faktur dari penjual. Faktur bagi penjual disebut faktur penjualan. Akan tetapi, bagi kita sebagai pembeli disebut faktur pembelian.
Contoh :
3 Sept 2005     Dibeli secara kredit perlengkapan seharga Rp 5.250.000,00 dari Toko Simpang Empat dengan no.faktur 06/SE/05
9 Sept 2005     dibeli barang dagangan dari PT Sedoba seharga Rp 25.000.000,00 dengan no.faktur 017/FB/SEN/05.
14 Sept 2005   dibeli secara kredit peralatan sebesar Rp 8.000.000,00 kepada PT Rokan Indah dengan no.faktur 08/RK/05.
25 Sept 2005   dibeli barang dagang dari Fa.Dinamika sebesar Rp 18.750.000,00 dengan no.faktur 012/DMC/05
27 Sept 2005   dibeli satu unit sepeda motor secara kredit Rp 14.000.000,00 kepada PT Super Motorlindo dengan no.faktur 05/SM/05
Penyelesaian :
Jurnal Pembelian
Bulan September 2005

Halaman 1
Tanggal
No Bukti
Kreditur
Debit
Kredit
Pembelian (Rp)
Lain-lain
Utang Dagang (Rp)
Akun
Ref
Jumlah
2005








Sept
3
06/SE/05
Toko Simpang Empat

perlngk

5.250.000
5.250.000

9
017/FB/SEN/05
PT Sedoba
25.000.000



25.000.000

14
08/RK/05
PT Rokan Indah

perlt

8.000.000
8.000.000

25
012/DMC/05
Fa.Dinamika
18.750.000



18.750.000

27
05/SM/05
PT Super Motorlindo

kendrn

14.000.000
14.000.000

3.      Jurnal Penerimaan Kas
Seluruh transaksi penerimaan kas dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas. Penerimaan kas ini dapat berasal dari penjualan tunai, pelunasan piutang dagang, maupun investasi dari pemilik perusahaan. Penjualan tunai ini berasal dari penjualan barang dagang ataupun aktiva perusahaan lain-lain.
Contoh :
1 Nop 2005     Dikirim kembali barang dagangan karena rusak yang dibeli tunai. Kemudian diterima sebesar Rp 3.250.000,00. Transaksi ini dibuatkan bukti no. 01/BKM/XI/05.
7 Nop 2005     diterima dari Fa. Kenanga pelunasan utangnya sebesar Rp 6.000.000,00. Transaksi ini dibuatkan bukti no.02/BKM/XI/05
12 Nop 2005   dijual secara tunai sejumlah barang dagang senilai Rp 8.500.000,00. Untuk transaksi ini, dibuatkan bukti no.03/BKM/XI/05.
17 Nop 2005   dijual sebidang tanah dengan harga jual sebesar Rp 25.000.000,00. Sedangkan, harga perolehan untuk tanah senilai Rp 20.000.000,00. Laba yang dibukukan Rp 5.000.000,00. Untuk transaksi ini, dibuatkan bukti no 04/BKM/XI/05
25 Nop 2005   diterima pembayaran faktur dengan bukti no. 05/BKM/XI/05 dari Fa.Mandala Rp 4.000.000,00, dikurangi potongan sebesar Rp 80.000,00.
Penyelesaian
Jurnal Penerimaan kas
Bulan Nopember 2005

Halaman 1
Tanggal
Keterangan
No Bukti
Debit
Kredit
Kas (Rp)
Potongan Penjualan (Rp)
Piutang Dagang (Rp)
Lain-lain
Akun
Ref
Jumlah (Rp)
2005









Nop
1
Retur Pembelian
01/BKM/XI/05
3.250.000


Retur Pemb

3.250.000

7
Fa.Kenanga
02/BKM/XI/05
6.000.000

6.000.000




12
Penjualan tunai
03/BKM/XI/05
8.500.000


Penj.

8.500.000

17
Penjualan tanah
04/BKM/XI/05
25.000.000


Tanah

20.000.000







Laba

5.000.000

25
Fa.Mandala
05/BKM/XI/05
3.920.000
80.000
4.000.000




4.      Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal ini digunakan untuk semua transaksi pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dagang secara tunai, pembayaran utang dagang, pembayaran gaji karyawan, maupun pembayaran prive kepada pemilik.
Contoh :
2 Agt 2005      Pembayaran sewa gedung untuk bulan Agustus sebesar Rp 8.000.000,00 dengan cek no.BN 01 dan bukti kas keluar no.01/KK/05
7 Agt 2005      dibeli sejumlah barang dagang senilai Rp 10.500.000,00, bukti kas keluar no.02/KK/05 dan cek no.BN 02.
14 Agt 2005    dibayar kepada PT.Lubuk Gudang yaitu sebesar Rp 1.500.000,00. Pelunasan utang dengan menggunakan cek BN 03, 03/KK/05.
19 Agt 2005    dibeli sejumlah perlengkapan senilai Rp 1.500.000,00 dengan cek no BN 04 dan bukti kas keluar no.04/KK/05.
25 Agt 2005    dibayar gaji karyawan untuk bulan Agustus sebesar Rp 12.300.000,00 dibuatkan cek no.BN 05 dan bukti kas keluar no.05/KK/05.
Penyelesaian :
Jurnal Pengeluaran kas
Bulan Agustus 2005

Halaman 1
Tanggal
Keterangan
No Bukti
No. Cek
Debit
Kredit
Utang Dagang (Rp)
Pembelian (Rp)
Lain-lain
Potongan Pemb. (Rp)
Kas (Rp)
Akun
Ref
Jumlah (Rp)
2005











Agt
1
Pembayaran sewa
01/KK/05
BN 01


Sewa gedung

8.000.000

8.000.000

7
Dibeli
02/KK/05
BN 02

10.500.000



10.500.000

14
PT.Lubuk Gudang
03/KK/05
BN 03
15.000.000




15.000.000

19
Dibeli Peralatan
04/KK/05
BN 04


Perlkpn

1.500.000

1.500.000

25
Dibeli gaji kary.
05/KK/05
BN 05


Beban gaji

12.300.000

12.300.000









Tugas!
Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan maret 2005 pada PT. Agenda.
1 Maret         Tuan Bobi selaku pemilik perusahaan menginvestasikan ke dalam perusahaan uang tunai sebesar Rp 250.000.000,00.
3                   dibayar sewa toko untuk 2 tahun dengan tarif sewa Rp 4.000.000,00 per tahun.
5                   dibeli barang dagangan dari PT.Makmur, Surabaya sebesar Rp 7.500.000,00. Syarat pembayarannya 2/10, n/30 dengan faktur nomor 011
8                   dibeli tunai dari UD.Cerah, Jakarta perlengkapan toko sebesar Rp 325.000,00 dan perlengkapan kantor sebesar Rp 200.000,00
10                 diterima nota kredit no.034 dari PT.Makmur, Surabaya untuk barang dagang yang dikembalikan karena rusak sebesar Rp 470.000,00.
13                 dijual barang dagangan kepada Toko Chandra, Balaraja sebesar Rp6.000.000,00 dengan faktur no.003. Syarat pembayaran 3/10, n/30.
16                 dibayar beban iklan sebesar Rp 250.000,00
20                 dibeli peralatan toko sebesar Rp 3.500.000,00 dan perlengkapan kantor senilai Rp 1.300.000,00
23                 dibeli barang dagangan secara tunai dari Toko Subur Rp 3.000.000,00.
25                 dijual tunai barang dagangan kepada Nyonya Budi Rp 11.000.000,00
27                 dijual barang dagangan kepada Toko Abadi dengan faktur no.005 dengan syarat pembayaran 3/10, n/30 sebesar Rp 5.000.000,00           
31                 dibayar biaya gaji karyawan sebesar Rp 2.400.000,00
Diminta : Catat transaksi tersebut kedalam jurnal pembelian, jurnal penjualan,jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum.

4.Melakukan Rekapitulasi Jurnal
·         Teliti dan cermat dalam mengoreksi jumlah debit dan kredit pada buku jurnal umum dan khusus.
·         Mengikhtisarkan akun-akun dalam buku jurnal yang akan direkap
·         Melakukan rekapitulasi jurnal umum dan jurnal khusus
Langkah-langkah pembuatan rekapitulasi jurnal adalah sebagai berikut :
1.      Menjumlahkan msing-masing akun dengan kode sama yang terdapat dalam jurnal dan dipindahkan pada tempat yang tersedia pada kolom rekapitulasi
2.      Menghitung total debit dan kredit pada kolom rekapitulasi
3.      Memeriksa apakah total debit telah cocok dengan total kreditnya. Penjumlahan ini sebaiknya dilakukan dengan menggunakan mesin hitung (printing calculator).
Bentuk Rekapitulasi :

Keterangan:
No Akun :
untuk mencatat nomor akun / perkiraan baik yang di debet atau yang di kredit. No Akun di ambil dari kode perkiraan akun-akun buku besar.
Jumlah :
untuk mencatat jumlah uang untuk tiap-tiap akun.
Total :
untuk mencatat perjumlahan uang dari semua akun baik debet atau kredit yang jumlahnya harus seimbang
Jurnal Umum
Untuk membuat rekapitulasi jurnal umum, perhatikan contoh di bawah ini:

Setelah semua transaksi dicatat dalam jurnal khusus, langkah selanjutnya adalah memindahkan ke dalam buku besar secara berkala pada akhir bulan. Untuk memindahkan dari jurnal khusus ke dalam buku besar, sebaiknya di buat terlebih dahulu rekapitulasi. Tujuannya untuk memudahkan dan menghindari dari kesalahan dalam proses pemindah bukuan tersebut.
Yang dimaksud dengan pengertian rekapitulasi adalah penjumlahan secara global angka-angka dalam kolom dari masing-masing jurnal khusus serta menetapkan kelompok yang di debet atau yang di kredit.
Tujuan pembuatan rekapitulasi
1.      Mempermudah pemindahbukuan dari jurnal khusus ke dalam buku besar
2.      Menentukan jumlah-jumlah yang harus diposting
3.      Menghindari kesalahan dari jumlah yang diposting
4.      Menjamin kebenaran nama akun yang diposting
Cara membuat rekapitulasi jurnal khusus :
1.      Menjumlahkan nilai uang yang terdapat dalam kolom jurnal khusus
2.      Tentukan perkiraan yang di debet atau yang di kredit
3.      Memeriksa keseimbangan jumlah Debet dan Kredit dari masing-masing jurnal khusus.
Contoh :
Jurnal Pembelian
Tanggal
Keteragan
No Bukti
Debit
Kredit
Pembelian (Rp) (5101)
Lain-lain
Utang Dagang (Rp) (2101)
No. Akun
Ref
Jumlah
2005







Sept
1

150.000.000



150.000.000

3


1213

6.000.000
6.000.000












 
150.000.000


6.000.000
156.000.000

Rekapitulasi
Debit
Flowchart: Connector: 1Kredit
No Akun
Jumlah (Rp)
No Akun
Jumlah (Rp)
5101
150.000.000
2101
156.000.000
 1213
6.000.000







156.000.000

156.000.000
Flowchart: Connector: 3Flowchart: Connector: 2                                                                                   
5.Mengarsipkan Dokumen
·         Mengidentifikasi dokumen jurnal umum dan jurnal khusus
·         Mengarsipkan dokumen jurnal umum dan jurnal khusus
Peralatan yang membantu dalam pengelompokan dan penyimpanan bukti transaksi adalah sebagai berikut :
1. Mesin penjilid.
Mesin ini dapat digunakan untuk menjilid dokumen,baik menggunkan sampul plastic maupun kawat spiral.
2. Stapler (Hecht machine stapler) alat ini terdiri penjepret (Stapler) dan pembuka isi stapler
3. Pelubang kertas (Punched card machine / Perforator
Pelubang kertas digunakan untuk melubangi pinggiran kertas agar dapat dimasukan dalam map snell hecter
4.      Mesin pemotong kertas.(Paper cutter)
Mesin ini digunakan untuk memotong kertas sesuai ukuran yang kita inginkan.

5.      Mesin penghancur dokumen
Mesin ini digunakan untuk menghancurkan dokumen yang sudah tidak digunakan lagi.

PENGARSIPAN DOKUMEN
            Teknik pengarsipan dokumen transsaksi sama dengan teknik pengarsipan berbagai dokumen niaga lainnya. Teknik pengarsipan yang dapat dilakukan adalah sebagai beikut :
1.      Sistem Abjad. (Alphabetic system)
Adalah suatu system penyipanan dan penemuaan kembali dokumen berdasrkan abjad.
2.      Sistem Tanggal (Chronological System)
Sistem ini disebut juga system penyimpanan dan penemuan kembali arsip berdasar hari,tanggal,bulan atau tahun.

3.      Sistem Nomor (Numeric System)
Adalah suatu sisten dimana nomor atau angka-angkat yang menjadi pedoman penyimpanan dan penemuan kembali arsip.

4.      Sistem Wilayah (Geographie system)
Adalah suatu system dimana wilayah surat menjadi pedoman penyimpanan dan penemuan kembali arsip.

Peralatan yang dibutuhkan dalam penyimpanan dokumen-dokumen tersebut adalah :
1. Lemari Arsip (filing cabinet)
Adalah tempat menyimpan surat yang terdiri dari laci-laci secukupnya, sesuai dengan kebutuhan, terbuat dari kayu, aluminium atau baja tahan api.
2.      Rak penyortir

Adalah tempat arsip-arsip yang sudah disortir sebelum dimasukkan ke dalam folder masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar